Tips Menutup Presentasi

Kalau membuka presentasi membuat kita berdebar karena takut tidak menarik maka menutup presentasi juga memiliki persoalan sendiri. Kita merasa sayang untuk mengakhiri momen yang indah (bayangkan berapa pasang mata yang menatap Anda dengan kagum, pertanyaan-pertanyaan yang tidak kunjung selesai Anda jawab, tawa meledak karena humor yang Anda bawakan, dll). Itu semua membuat para pembicara cenderung ’enggan’ untuk mengakhiri presentasinya. Tepatlah adagium kuno ini: kita akan memilih dicambuk 10 kali daripada harus memulai sebuah presentasi – tetapi – lebih baik dicambuk 100 kali dari pada harus mengakhiri presentasi yang sudah terlanjur kita nikmati. Tetapi ingat juga pepatah: tiada pesta yang tak pernah usai.

Ekstrim lain adalah orang yang secara sembrono mengakhiri presentasinya. Dia mungkin berpikir, akh kan cuma penutupan, yang penting kan pembukaan dan isinya. Lagi pula saya sedang tergesa-gesa harus melakukan tugas lain. Audiens juga pasti sedang sibuk, mereka akan bersyukur kalau dapat segera meninggalkan ’ruang sidang yang menyiksa’ atau ’ruang pertunjukan yang membosankan’.

Ini benar, kalau Anda melakukan presentasi setengah hati, alias asal-asalan, tetapi bayangkan jika dari awal hingga menjelang akhir mereka (dan Anda) sudah menikmati suasana, kemudian Anda tidak mempersiapkan penutupannya dengan baik?! Ini ibarat kita makan Tahu Sumedang plus cabe rawit di gerbong kereta api. Nikmat betul! Ketika tahu tinggal sepotong, Anda membalik cara: cabe rawit digigit duluan, tapi apa daya tahu Sumedang terjatuh dan menggelinding jauh. Uaahh, pedasnya nggak ketulungan! Sesuatu yang baik harus diakhiri dengan baik pula.

Inilah beberapa cara yang biasa dilakukan para pembicara untuk mengakhiri sebuah presentasi

1. Mengulang kembali garis besar presentasi. Ingat, yang diulang hanya garis besarnya, bukan semua materi presentasi. Mengulang kembali seluruh materi bukan hanya membuang waktu tapi juga akan menurunkan minat audiens. Seperti orang nonton film dua kali, kan nggak seru?

2. Meminta kesan dan pesan pendengar. Anda dapat menuju akhir dengan berkata, ” Sebelum saya mengakhiri presentasi saya, adakah  yang ingin memberikan tanggapan?” atau, ”Bagaimana Ibu Sandra, apakah proposal ini dapat diterima? Bagian mana yang masih menjadi ’ganjalan’?”

3. Menyampaikan pernyataan penting. ”Sebelum saya akhiri, ijinkan saya mengutip Instruksi Presdir kita, Bapak Himawan: jika kita meningkatkan laba tahun ini sebesar 85% maka insentif bagi karyawan akan meningkat sebesar 35%. Selamat berkarya!”

4. Menyampaikan pertanyaan penting. ”Saudara-saudara, sebelum saya mengakhiri pesan ini, saya ingin mengajukan pertanyaan dan silakan Anda merenungkannya di rumah. Sesungguhnya, sukses atau gagalnya hidup kita, siapakah yang paling menentukan? Sekian, Terima kasih.”

5. Memberi dorongan dan motivasi. ”Saya berharap kita tidak menyerah dengan kondisi ini. If it is tobe, it is up to me! ”

6. Memberi harapan agar bertemu kembali. Seorang penjual pompa air pernah mengakhiri presentasi demikian, ”Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau Bapak Ibu beli pompa X, Bapak Ibu tidak perlu menumpang mandi!”

7. Memberikan kesempatan pendengar untuk memilih. ”Akhirnya Bapak Ibu Manajemen PT XYZ, saya ingin memberikan kesempatan kepada Bapak Ibu untuk memilih: menunda dengan segala resiko yang telah kita pahami bersama, atau melakukan apa yang telah kita diskusikan tadi dengan berbagai manfaat yang akan kita rasakan.”


http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=6168

Leave a comment