Tips Menutup Presentasi

Kalau membuka presentasi membuat kita berdebar karena takut tidak menarik maka menutup presentasi juga memiliki persoalan sendiri. Kita merasa sayang untuk mengakhiri momen yang indah (bayangkan berapa pasang mata yang menatap Anda dengan kagum, pertanyaan-pertanyaan yang tidak kunjung selesai Anda jawab, tawa meledak karena humor yang Anda bawakan, dll). Itu semua membuat para pembicara cenderung ’enggan’ untuk mengakhiri presentasinya. Tepatlah adagium kuno ini: kita akan memilih dicambuk 10 kali daripada harus memulai sebuah presentasi – tetapi – lebih baik dicambuk 100 kali dari pada harus mengakhiri presentasi yang sudah terlanjur kita nikmati. Tetapi ingat juga pepatah: tiada pesta yang tak pernah usai.

Ekstrim lain adalah orang yang secara sembrono mengakhiri presentasinya. Dia mungkin berpikir, akh kan cuma penutupan, yang penting kan pembukaan dan isinya. Lagi pula saya sedang tergesa-gesa harus melakukan tugas lain. Audiens juga pasti sedang sibuk, mereka akan bersyukur kalau dapat segera meninggalkan ’ruang sidang yang menyiksa’ atau ’ruang pertunjukan yang membosankan’.

Ini benar, kalau Anda melakukan presentasi setengah hati, alias asal-asalan, tetapi bayangkan jika dari awal hingga menjelang akhir mereka (dan Anda) sudah menikmati suasana, kemudian Anda tidak mempersiapkan penutupannya dengan baik?! Ini ibarat kita makan Tahu Sumedang plus cabe rawit di gerbong kereta api. Nikmat betul! Ketika tahu tinggal sepotong, Anda membalik cara: cabe rawit digigit duluan, tapi apa daya tahu Sumedang terjatuh dan menggelinding jauh. Uaahh, pedasnya nggak ketulungan! Sesuatu yang baik harus diakhiri dengan baik pula.

Inilah beberapa cara yang biasa dilakukan para pembicara untuk mengakhiri sebuah presentasi

1. Mengulang kembali garis besar presentasi. Ingat, yang diulang hanya garis besarnya, bukan semua materi presentasi. Mengulang kembali seluruh materi bukan hanya membuang waktu tapi juga akan menurunkan minat audiens. Seperti orang nonton film dua kali, kan nggak seru?

2. Meminta kesan dan pesan pendengar. Anda dapat menuju akhir dengan berkata, ” Sebelum saya mengakhiri presentasi saya, adakah  yang ingin memberikan tanggapan?” atau, ”Bagaimana Ibu Sandra, apakah proposal ini dapat diterima? Bagian mana yang masih menjadi ’ganjalan’?”

3. Menyampaikan pernyataan penting. ”Sebelum saya akhiri, ijinkan saya mengutip Instruksi Presdir kita, Bapak Himawan: jika kita meningkatkan laba tahun ini sebesar 85% maka insentif bagi karyawan akan meningkat sebesar 35%. Selamat berkarya!”

4. Menyampaikan pertanyaan penting. ”Saudara-saudara, sebelum saya mengakhiri pesan ini, saya ingin mengajukan pertanyaan dan silakan Anda merenungkannya di rumah. Sesungguhnya, sukses atau gagalnya hidup kita, siapakah yang paling menentukan? Sekian, Terima kasih.”

5. Memberi dorongan dan motivasi. ”Saya berharap kita tidak menyerah dengan kondisi ini. If it is tobe, it is up to me! ”

6. Memberi harapan agar bertemu kembali. Seorang penjual pompa air pernah mengakhiri presentasi demikian, ”Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi. Kalau Bapak Ibu beli pompa X, Bapak Ibu tidak perlu menumpang mandi!”

7. Memberikan kesempatan pendengar untuk memilih. ”Akhirnya Bapak Ibu Manajemen PT XYZ, saya ingin memberikan kesempatan kepada Bapak Ibu untuk memilih: menunda dengan segala resiko yang telah kita pahami bersama, atau melakukan apa yang telah kita diskusikan tadi dengan berbagai manfaat yang akan kita rasakan.”


http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=6168

Tips Membuat Slide Presentasi

Tips Membuat Slide Presentasi Yang Cantik dan Menarik Pendengar

bill-gates-presentation-re

Membuat slide presentasi dengan powerpoint kini mungkin telah menjadi satu ketrampilan yang perlu dikuasai oleh banyak orang – entah Anda seorang mahasiswa, dosen, trainer, pekerja kantoran, atau seorang wirausahawan seperti Bill Gates. Problemnya, hingga hari ini saya masih acap menyaksikan mutu slide presentasi yang pas-pasan, untuk tidak mengatakan berantakan. Beberapa waktu lalu misalnya, saya menyaksikan tayangan presentasi dari seorang petinggi dari sebuah organisasi publik; dan sesaat setelah melihat halaman pertama slide, nafsu saya mendengarkan ceramahnya mendadak lenyap. Penyebabnya: mutu slide presentasi yang ditayangkan benar-benar memilukan.

Hal seperti ini mestinya tidak terjadi jika kita membuat slide presentasi yang transparan dan menghindari 3 hal kesalahan.

Syarat membuat transparansi sama dengan syarat pembuatan visual yang baik. Terdapat tujuh (7) syarat, yaitu visible, interesting, structured, useful, accurate, legitimate dan simple (disingkat menjadi kata VISUALS).

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

  1. Visible, artinya dapat dilihat oleh semua peserta di ruang penyajian dengan jelas pada jarak pandang sekitar 3 – 5 meter.
  2. Interesting, artinya menarik untuk dilihat sehingga transparansi dapat meningkatkan perhatian dan minat orang untuk melihat dan membaca.
  3. Structured, artinya terstruktur dalam bentuk uraian yang bersistem agar pernyataan verbal dapat diikuti oleh pembacanya dengan mudah dan jelas.
  4. Useful, artinya berguna dan dapat membantu menyampaikan pesan dengan baik.
  5. Accurate, artinya cermat dalam isi.6. Legitimate, artinya mengikuti persyaratan format tertentu yang telah ditetapkan.
  6. Simple, artinya visual harus cukup sederhana sehingga mudah dimengerti, atau tidak terlalu rumit sehingga membingungkan.

3 Kesalahan Yang Harus Di Hindari, antara lain:

  1. Memindahkan word ke powerpoint. Demikianlah, saya acap melihat kalimat-kalimat panjang dan rinci dari word langsung saja dicopy paste ke dalam powerpoint – dengan font yang kecil lagi (misal ukuran 12 atau 14). Ini namanya, powerpoint abuse atau penganiayaan slide presentasi. Solusinya, ambilah beberapa poin dari setiap bahasan, dan pindahkan ke dalam powerpoint. Yang penjelasannya nanti dapat di jelaskan secara langsung, sehingga pendengar tidak merasa bosan akan sajian presentasi. Bahkan pendengar akan malas melihat slide karena terlalu banyak tulisan, bagaimana mau menarik jika di baca saja sudah bosan.
  2. SEMUA TULISAN MEMAKAI HURUF KAPITAL. Untuk judul sebuah slide mungkin oke menggunakan huruf besar semua. Namun ketika Anda menjabarkan dalam poin-poin yang ringkas dalam baris sesudahnya, gunakan huruf non-kapital. Sebab kalimat panjang yang semua menggunakan HURUF KAPITAL terbukti justru sulit dibaca. Selain itu Selanjutnya, kalau bisa gunakan font dengan ukuran minimal 24 (ukuran yang lebih kecil akan membuat orang yang duduk dibelakang akan kesulitan membacanya). Dan jangan lupa, sebaiknya gunakan jenis huruf sans seriff seperti Arial, Verdana atau Georgia. Dan bukan jenis huruf seriff seperti Times New Roman. Sejumlah pakar presentasi menyebutkan, dalam medium digital seperti layar komputer, jenis huruf seperti Arial lebih mudah dibaca dibanding Times New Roman. Dan jangan lupa, konsistensi. Maksudnya, jika kita menggunakan huruf Arial dengan font size 28, maka sebaiknya jenis dan ukuran inilah yang kita pakai dalam semua halaman slide. Ini akan menciptakan kerapian dan sifat profesional.
  3. Desain gambar yang kampungan dan ditata dengan serampangan. Untuk membuat slide lebih artistik, kita memang kudu meletakkan gambar (image) yang relevan dan artistik. Sialnya, saya banyak melihat slide dengan gambar yang dicomot dari clip art (banyak tersedia dalam powerpoint); dan sorry to say, hal ini akan membuat slide Anda terkesan kampungan. Apalagi jika clip art itu diletakkan secara serampangan – tanpa memperhatika segi estetika. Kalau ingin menaruh gambar, ya cari gambar (image) yang professional look, jangan pakai clip art. Dan yang tak kalah penting : semuanya ditata dengan memperhatikan aspek estetika, dan sekali lagi konsisten. Maksudnya, style peletakan gambar kalau bisa mengacu pada pola tertentu yang konsisten (dan bukan asal taruh saja). Mungkin dalam hal desain image ini ada baiknya jika kita langsung berguru dari presentasi sang pencipta PowerPoint itu sendiri


http://thewordiswhite.wordpress.com/2008/12/02/tips-membuat-slide-presentasi-yang-cantik-dan-menarik-pendengar/

Kesalahan dalam membuat slide presentasi

Membuat slide presentasi yang baik akan membantu ide Anda tersampaikan dengan mudah. Slide yang baik bukanlah slide yang rumit atau detail, melainkan slide yang ringkas, sederhana dan tepat sasaran.

Banyak orang melakukan kesalahan ketika membuat slide. Mereka menjadikannya bukan sebagai alat bantu presentasi melainkan sebagai teks lengkap yang harus dibaca.

Inilah daftar kesalahan fatal tersebut:

 

1. Font Terlalu Kecil

 

Menggunakan font yang terlalu kecil membuat slide Anda tidak bisa dibaca dengan baik terlebih oleh audiens apalagi yang duduk paling belakang. Karena itu, pastikan slide Anda bisa terbaca dari jarak audiens terjauh yang akan menghadiri presentasi Anda. Aturan umum yang bisa dipakai adalah maksimal 7 baris teks dalam satu slide dengan ukuran font sekitar 32 points.

2. Menggunakan KAPITAL

Huruf kapital biasa digunakan untuk judul slide atau header. Namun jika huruf kapital digunakan pada seluruh teks akan membuat presentasi Anda terlihat tidak profesional. INGAT, PENGGUNAAN HURUF KAPITAL SEPERTI INI MENGGANGGU KARENA SULIT DIBACA DAN ANDA TERLIHAT SEDANG “MARAH” KEPADA AUDIENS.

3. Jenis Font Terlalu Banyak dan Fancy

Menggunakan font terlalu banyak apalagi jenis font yang fancy dan aneh akan mengalihkan perhatian audiens (distracting). Gunakanlah maksimal 3 font dalam presentasi Anda dan konsisten dalam setiap slide. Ini akan memudahkan audiens untuk mengenali cara Anda menyajikan informasi.

 

4. Animasi Star Wars

Powerpoint menyajikan fungsi animasi yang kelihatannya menarik, namun jika dipakai tidak pada tempatnya animasi tadi akan mengganggu. Animasi ini mulai dari transisi antar slide maupun animasi yang muncul pada teks atau gambar. Gunakan animasi sederhana seperti Appear atau Fade agar presentasi Anda tetap terlihat profesional

5. Efek Suara Theater 4D

Pernahkan Anda mendengarkan presentasi di mana setiap satu baris teks muncul maka terdengar bunyi tepuk tangan atau rentetan peluru? Betapa hebohnya presentasi seperti itu. Hindari menggunakan efek suara yang tidak perlu. Gunakan suara hanya jika Anda memerlukannya untuk menjelaskan sesuatu misalnya ada video yang khusus ditambahkan. Ingat, Anda sedang memberikan presentasi, bukan konser musik.

6. Warna Pelangi

Warna-warni adalah keindahan. Namun ketika tidak dipakai pada tempatnya akan membuat mata lelah. Jangan menggunakan warna yang terlalu banyak dalam satu slide. Pilih 3-4 warna utama dan gunakan secara konsisten dalam slide Anda.

7. Teks Terlalu Banyak

Slide presentasi bukan makalah. Jangan cantumkan seluruh teks ke dalam presentasi Anda. Ini sama artinya Anda menyuruh audiens membaca teks tersebut dan tidak perlu mendengarkan Anda lagi karena semuanya sudah tertulis. Pilih hanya kata kunci yang bisa menjadi alat bantu dan membuat presentasi menjadi powerful.

8. Background Terlalu Terang Atau Terlalu Gelap

Jangan gunakan background yang terlalu terang atau terlalu gelap. Gunakan kontras yang cukup sehingga tulisan mudah dibaca sekaligus Anda bisa memberikan penekanan pada teks tertentu. Beberapa ahli menyarankan background biru gelap dengan teks putih atau kuning. Namun Anda dapat pula menggunakan background putih atau warna terang lainnya. Jangan lupa tes presentasi Anda menggunakan proyektor yang akan dipakai nanti dan pastikan warnanya sesuai dengan kontras yang cukup.

http://www.muhammadnoer.com/2010/01/8-kesalahan-fatal-dalam-membuat-slide-presentasi/

Teknik Presentasi yang benar

PostHeaderIcon Teknik Presentasi yang Baik dan Benar

February 24th, 2010 | Author: Barnas Kamora

Presentasi mungkin bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan, terutama untuk para pemula atau yang belum mempunyai pengalaman presentasi. Hal ini yang membuat kami untuk melakukan training kepada teman-teman di MIDAS untuk bisa melakukan presentasi dengan baik dan benar.

Ada beberapa tips untuk mengetahui bagaimana cara presentasi yang baik dan benar, yaitu:

1. Melakukan persiapan.
Antara lain, bahan presentasi, bahan yang akan dibagikan (jika ada), peralatan seperti laptop atau infocus dan mempersiapkan mental. Jika semua kondisinya baik dan aman maka bisa membuat kita akan lebih percaya diri.

2. Materi presentasi.
Bedakan antara materi yang akan dipresentasikan dengan proposal yang akan diberikan, karena pada saat presentasi kita menjelaskan point-point nya saja dan tidak perlu secara keseluruhan untuk dibahas karena akan menghabiskan waktu dan membuat audience merasa bosan.

3. Pada saat presentasi.

  • Usahakan datang lebih awal dr waktu yang ditentukan, jangan terlambat!.
  • Gunakan waktu seefisien mungkin.
  • Gunakan pakaian yang sopan tentunya
  • Kenali audiens atau peserta yang hadir, sehingga kita bisa lebih akrab dengan menyebut namanya dan tahu jabatannya.
  • Bagi pandangan ke kita ke semua audiens dan perbanyak komposisi pandangan kita kepada orang yang paling berpengaruh atau pengambil keputusan, seperti CEO atau salah satu pimpinan dari yang hadir.
  • Sebisa mungkin untuk tidak membicarakan hal yang tidak penting dan yang audiens tidak mau dengar
  • Berbicaralah dengan lugas dan sopan
  • Atur intonasi suara kita, jangan kebesaran dan juga jangan kekecilan.
  • Jangan banyak bergerak, karena akan mengganggu konsentrasi peserta.
  • Munculkan beberapa joke untuk mencairkan suasana yang kaku atau membosankan tapi jangan berlebihan.

4. Anggap saja audiens tidak mengerti mengenai materi yang akan disampaikan,jadi bersikaplah dengan mengundang simpati dan rasa kagum para audiens karena pengetahuan kita, tapi hindari kesan menggurui.

5. Pada saat tanya jawab, catat pertanyaan dan jawablah dengan lugas.

Keberhasilan dari sebuah presentasi adalah kita mengerti betul tentang isi yang akan dipresentasikan sehingga pada saat menjelaskan tidak terbata-bata atau kebingungan sendiri. Untuk itu fahami betul isinya dan lakukan persiapan yang matang, karena tujuan dari presentasi adalah untuk membuat para audiens mengerti dan memahami serta tertarik dari isi presentasi yang ditawarkan.


http://blog.midas-solusi.com/2010/02/teknik-presentasi-yang-baik-dan-benar/

Teknik Presentasi Ala Steve Jobs

15 Strategi Teknik Presentasi Ala Steve Jobs

1. Rencanakan dalam Bentuk Analog

Teknik PresentasiSetiap presentasi Steve Jobs memiliki semua elemen dari sebuah film box office. Pahlawan dan penjahat, tampilan visual yang menakjubkan dan sebuah peran pendukung. Dan, seperti sutradara film, Steve Jobs menggunakan storyboard untuk menentukan plot presentasinya. Sebelum Anda menggunakan menggunakan perangkat digital dan membuka PowerPoint (atau Keynote untuk pengguna Macintosh), ambillah waktu untuk brainstorming, menggambar sketsa, atau menggunakan whiteboard. Ingatlah, inti dari teknik presentasi adalah Anda menghantarkan sebuah cerita kepada audiens. Slide hanya berfungsi untuk melengkapi cerita Anda. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 1 : Rencanakan dalam Bentuk Analog.

2. Fokus pada Manfaat

Teknik PresentasiPendengar Anda menanyakan pada dirinya sendiri satu pertanyaan: mengapa saya harus peduli? Steve Jobs menjual manfaat di balik setiap produk atau fitur baru – dan dia menerangkannya dengan sangat jelas. Mengapa membeli iPhone 3G? Karena “iPhone 3G dua kali lebih cepat dengan harga setengahnya.” Apa yang begitu hebat pada Time Capsule? ”Semua foto, video, dan dokumen Anda yang tak tergantikan terlindung secara otomatis dan mudah untuk didapatkan kembali jika mereka hilang.” Teknik presentasi ala Steve Jobs ini juga tercermin dalam situs web Apple yang juga terus berfokus pada manfaat misalnya dengan menampilkan artikel “10 Alasan Mengapa Anda Akan Jatuh Cinta Pada Mac.” Tak ada yang peduli dengan produk atau layanan Anda. Mereka hanya peduli tentang bagaimana produk atau jasa Anda akan memperbaiki kehidupan mereka. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 2 : Fokus pada Manfaat

3. Jual Mimpi, Bukan Produk

Teknik PresentasiSteve Jobs tidak menjual komputer. Dia menjual janji akan dunia yang lebih baik. Dalam presentasinya, Steve Jobs bak seorang penginjil sejati yang didorong oleh semangat mesianis untuk menciptakan pengalaman baru. Ketika Jobs memperkenalkan iPod pada tahun 2001, ia berkata, “Dengan cara kecil kami sendiri, kami akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.” Ketika kebanyakan orang melihat iPod hanya sebagai pemutar musik, Jobs mempresentasikannya sebagai alat untuk memperkaya kehidupan orang-orang. Tentu saja tetaplah penting untuk memiliki produk yang hebat. Tapi gairah, antusiasme, dan perasaan akan tujuan yang lebih besar daripada produk yang sebenarnya akan membuat Anda dan perusahaan Anda menonjol dibandingkan kompetitor Anda. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 3 : Jual Mimpi, Bukan Produk.

4. Buat Judul yang Twitter Friendly

Teknik PresentasiBisakah Anda menggambarkan produk atau layanan Anda dalam 140 karakter? Steve Jobs menciptakan judul atau deskripsi untuk setiap produk dan setiap judul itu dapat dengan mudah masuk di posting Twitter. Misalnya, ketika Jobs memperkenalkan MacBook Air pada Januari 2008, ia menggambarkannya dengan frase: “notebook tertipis di dunia.” Satu kalimat itu berbicara banyak hal. Steve Jobs akan memberikan detail produknya dalam presentasinya dan dalam situs web Apple, tetapi ia menentukan satu kalimat positioning untuk setiap produknya. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 4 : Buat Judul yang Twitter Friendly.

5. Tentukan Tokoh Antagonis

Teknik PresentasiDalam cerita-cerita klasik, superhero selalu berkelahi dengan penjahat. Hal yang sama berlaku dalam teknik presentasi Steve Jobs. Pada tahun 1984, penjahatnya adalah IBM yang dikenal sebagai “Big Blue”. Sebelum Jobs memperkenalkan iklan televisinya yang terkenal pada tahun 1984 kepada sekelompok tenaga penjualan Apple, ia menciptakan sebuah cerita yang dramatis di sekitarnya. ”IBM menginginkan segalanya,” kata Jobs. Apple akan menjadi satu-satunya perusahaan yang berani mencegahnya. Cerita itu sangat dramatis dan orang-orang menjadi tergila-gila pada Apple. Pakar branding Martin Lindstrom mengatakan bahwa merek besar dan agama memiliki sesuatu yang sama: ide menaklukkan musuh bersama. Menciptakan tokoh penjahat memungkinkan audiens untuk bergerak bersama sang superhero: produk Anda. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 5 : Tentukan Tokoh Antagonis.

6. Gambarkan Peta Jalannya

Teknik PresentasiSteve Jobs memberikan batasan cerita (outline) pada awal setiap presentasinya. Dalam sebuah acara musik pada tanggal 9 September 2009, Jobs mengatakan kepada penonton bahwa dia akan berbicara tentang tiga produk: iPhone, iTunes, dan iPod. Sepanjang presentasi ia selalu memberikan penanda-penanda verbal untuk membantu pendengar mengikuti alur ceritanya. Misalnya setelah ia selesai menjelaskan tentang iPhone ia berkata, “iPhone. Hal pertama yang saya ingin bicarakan hari ini. Sekarang, mari kita beralih ke yang kedua, iTunes.” Penanda verbal menjaga pendengar supaya tetap berada di jalur ceritanya. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 6 : Gambarkan Peta Jalannya.

7. Buat Slide Visual

Teknik PresentasiProduk-produk Apple mudah digunakan karena mereka menghilangkan kerumitan. Itu adalah filosofi desain yang juga berlaku untuk setiap teknik presentasi Steve Jobs. Tidak ada bullet point dalam presentasinya. Sebaliknya Jobs menggunakan foto dan gambar. Ketika rata-rata slide PowerPoint memiliki 40 kata, sulit untuk menemukan tujuh kata pada 10 slide presentasi Steve Jobs. Teknik presentasi ini didasarkan pada gagasan bahwa informasi lebih efektif diingat ketika teks dan gambar digabungkan. Misalnya, ketika Steve Jobs meluncurkan Macbook Air, laptop ultra-tipis Apple, ia menunjukkan slide gambar yang memperlihatkan Macbook Air masuk dengan pas ke dalam sebuah amplop manila. Sebuah gambar yang bernilai seribu kata. Steve Jobs pernah berkata, “Simplicity is the ultimate sophistication.” (Kesederhanaan adalah kecanggihan tertinggi.) Jadilah canggih. Jagalah supaya tetap sederhana. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor  7 : Buat Slide Visual.

8. Patuhi Peraturan 10-Menit

Teknik PresentasiPara ilmuwan syaraf telah menemukan bahwa otak menjadi lelah setelah 10 menit presentasi. Dengan kata lain, tidak peduli seberapa menariknya pembicara, penonton akan cenderung menjadi abai setelah sekitar 10 menit. Presentasi Steve Jobs berlangsung sekitar 1,5 jam, tapi setiap 10 sampai 15 menit, ia mengistirahatkan presentasinya dengan video, demonstrasi atau pembicara tamu. Dia tidak memberikan waktu kepada pendengarnya untuk menjadi bosan. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 8 : Patuhi Peraturan 10-Menit.

9. Buatlah Angka Menjadi Mudah Dibayangkan

Teknik PresentasiDalam setiap presentasi Apple, angka-angka dimasukkan ke dalam konteks untuk menerangkan maknanya pada audiens. Pada 9 September 2009, Wakil Presiden Apple Phil Schiller mengatakan bahwa 220 juta iPod telah terjual hingga saat itu. Dia menempatkan jumlah tersebut ke dalam konteks dengan mengatakan bahwa hal itu mewakili 73% dari pasar. Dia menjelaskan lebih jauh lagi — sekaligus memberikan sebuah pukulan jab pada kompetitor — dengan mengatakan bahwa Microsoft (MSFT) tertinggal jauh di belakang dengan pangsa pasar hanya 1% nya. Schiller belajar teknik presentasi ini dari bosnya, Steve Jobs yang selalu menempatkan angka-angka ke dalam konteks yang mudah dibayangkan pendengarnya. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 9 : Buatlah Angka Menjadi Mudah Dibayangkan.

10. Gunakan Kata-kata yang Sederhana

Teknik PresentasiSteve Jobs menggambarkan kecepatan 3G pada iPhone terbaru dengan kata “amazingly zippy.” Ketika kebanyakan presenter bisnis menggunakan kata-kata yang terlalu teknis, tidak jelas, atau membingungkan, bahasa Jobs sangatlah sederhana. Dia jarang, jika memang pernah, menggunakan jargon yang menutupi inti presentasi seperti “best of breed” atau “synergy.” Bahasanya sederhana, jelas, dan langsung. CEO legendaris General Electric (GE) Jack Welch pernah berkata bahwa seorang manajer yang merasa tidak nyaman dalam presentasinya biasanya menciptakan kompleksitas untuk bermain aman. Pancarkan keyakinan: berbicaralah dengan sederhana. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 10 : Gunakan Kata-kata yang Sederhana.

11. Berbagi Panggung

Teknik PresentasiSteve Jobs sangat identik dengan Apple tetapi presentasinya jarang menjadi one man show. Jobs selalu berbagi panggung dengan mitra bisnis, musisi, dan karyawannya. Pada bulan Oktober 2008, Jobs mengundang kepala desain Apple, Jonathan Ive, untuk memberikan kepada penonton sebuah tutorial tentang bagaimana Apple menciptakan sebuah body notebook Apple dari selembar aluminium. Jobs dapat memberikan informasi itu sendiri, tapi ia memberikan panggungnya kepada orang lain yang memiliki peran atau perspektif yang unik. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 11 : Berbagi Panggung.

12. Gunakan Alat Peraga

Teknik PresentasiSelain latar belakang visual/slide presentasi yang menakjubkan, Steve Jobs menggunakan alat peraga untuk bercerita. Setelah memperkenalkan produk atau fitur baru, Jobs sering duduk di depan komputer atau mengambil iPhone dan menunjukkan cara kerjanya. Ini adalah demonstrasi yang sederhana, tetapi seringkali sangat dramatis. Ketika Jobs memperkenalkan Macintosh pada tahun 1984, dia berjalan ke tengah panggung yang gelap dan perlahan-lahan menarik komputer dari dalam tas hitam. Dia menarik sebuah floppy disk dari sakunya, perlahan-lahan dimasukkan ke dalam komputer, dan berjalan pergi dengan komputer hidup kembali. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 12 : Gunakan alat peraga.

13. Rencanakan Sebuah Momen yang Menakjubkan

Teknik PresentasiSelalu ada satu momen dalam presentasi Steve Jobs yang merupakan momen yang menakjubkan, satu bagian dari presentasi yang akan dibicarakan oleh setiap orang. Momen menakjubkan ini benar-benar dipersiapkan skripnya jauh-jauh hari. Misalnya ketika Jobs meluncurkan MacBook Air, laptop super tipis dari Apple, ia mengambil laptop Macbook Air itu dari dalam sebuah amplop kertas yang biasa digunakan di kantor untuk menunjukkan betapa tipisnya laptop itu. Ini adalah sebuah momen dalam acara Macworld 2008 yang selalu diingat oleh semua orang. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 13 : Rencanakan Sebuah Momen yang Menakjubkan.

14. Praktek. Banyak-banyak Praktek.

Teknik PresentasiSteve Jobs menghabiskan waktu berjam-jam untuk melatih setiap segi presentasinya. Setiap slide ditulis dengan hati-hati, setiap presentasi dipentaskan seperti sebuah penampilan teater. Steve Jobs membuat presentasinya terlihat mudah dan alami, tapi presentasi cemerlang itu adalah hasil dari berjam-jam praktek yang melelahkan. Saya tidak percaya Steve Jobs adalah seorang presenter alami. Jika Anda menonton klip video dari presentasinya 20 tahun lalu, Anda akan melihat bahwa kemampuannya meningkat secara signifikan setiap dekade. Steve Jobs tahun 1984 memiliki banyak karisma tetapi Steve Jobs tahun 1997 adalah pembicara yang jauh lebih mengkilap. Steve Jobs yang memperkenalkan iPhone pada tahun 2007 bahkan lebih baik lagi. Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 14 : Praktek. Banyak-banyaklah Praktek.

15. Memakai Pakaian yang Tepat

Steve Jobs bisa saja memakai kaos turtleneck hitam, celana jeans biru, dan sepatu lari karena, sederhana saja, ia telah sampai pada posisi dimana ia berhak untuk berpakaian seperti yang dia inginkan. Tapi gaya berpakaian Steve Jobs ternyata juga sangat sesuai untuk setiap konsumen produk-produk Apple: kasual dan sophisticated. Pada prinsipnya, berpakaianlah dengan baik dan sesuai dengan audiens Anda. Jangan buat orang memalingkan diri dari Anda sebelum Anda berbicara hanya karena cara Anda berpakaian buruk ! Teknik Presentasi Ala Steve Jobs nomor 15 : Pakailah Pakaian yang Tepat.

Satu hal lagi dalam teknik presentasi ala Steve Jobs: Bersenang-senanglah!

Teknik PresentasiSteve Jobs membuat setiap presentasi tampak sangat menyenangkan. Pada presentasi acara Macworld di bulan Januari 2007, alat presentasi Jobs error sehingga gagal memajukan slide. Bukannya kebingungan, Jobs berhenti sebentar dan menceritakan sebuah cerita lucu tentang saat ketika ia dan “Woz” (co-founder Apple Steve Wozniak) membangun sebuah perangkat pengacau sinyal TV dan bersenang-senang mengacaukan sinyal TV di asrama Wozniak di UC Berkeley. Setelah slide presentasinya selesai diperbaiki, Jobs melanjutkan presentasinya seolah-olah semuanya telah direncanakan. Dia tersenyum, tertawa, dan tampaknya benar-benar menikmati dirinya di atas panggung.